Artikata Cermin - cer-min n 1 kaca bening yg salah satu mukanya dicat dng air raksa dsb sehingga dapat memperlihatkan bayangan benda yg ditaruh di depannya, biasanya untuk melihat wajah ketika bersolek dsb; 2 ki sesuatu yg menjadi teladan atau pelajaran: R.A. Kartini memang wajar menjadi -- kaum wanita; 3 ki sesuatu yg membayangkan perasaan (isi hati, keadaan batin, dsb): surat kabar ialah -- isi hati rakyat; buruk muka -- dibelah, pb krn aibnya (kesalahannya) orang lain dipersalahkan
a hilang dan melayang b. pagiku dan hilang c. pagiku dan melayang. Baca Juga: Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Puisi adalah karya sastra yang terikat oleh irama, rima, dan baris yang bahasanya indah dan penuh makna.
Maknakata cermin yang bercetak miring pada baris pertama puisi tersebut. adalah .
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. SUDAH DIKOREKSI Nama Dwi Rizki Misdayani Nim 06101402025 Berilah tanda silang x di depan huruf a, b, c, d, e, pada jawaban yang di anggap benar! 1. Cermatilah kalimat ini! Dalam film ini ingin mengatakan bahwa orang-orang yang menghakimi itu sesungguhnya tidak tahu betul soal diri Ajeng alias cuma sok tahu. Perbaikan yang tepat terhadap struktur yang salah pada kalimat tersebut adalah…. a. Dalam film ini ingin menceritakan orang-orang yang menghakimi Ajeng itu cuma sok tahu. b. Film ini ingin mengatakan bahwa orang-orang yang menghakimi itu sesungguhnya tidak tahu betul soal diri Ajeng alias cuma sok tahu c. Film ini ingin mengatakan orang-orang yang dihakimi itu bahwa sesungguh-nya diri Ajeng itu cuma sok tahu. d. Film ingin menceritakan orang-orang yang menghakimi diriAjeng itu cuma sok tahu. e. Film ini dikatakan oleh orang-orang yang menghakimi Ajeng itu sebagai orang yang cuma sok tahu. Jawaban b 2. Cermatilah tema karya tulis berikut! Penerapan Ejaan yang disempurkan EyD dalam karangan siswa SMA di Palembang. Latar belakang karya tulis yang sesuai dengan tema tersebut adalah…. a. Sering ditemukan kesalahan penggunaan EyD dalam karangan siswa SMA di Palembang. b. Siswa SMA di Palembang perlu belajar tentang cara mengarang yang baik. c. Setiap mengarang siswa SMA di Palembang selalu menggunakan kalimat baku. d. Siswa SMA harus menggunakan kaidah penulisan dalam mengarang. e. Setiap mengerjakan tugas bahasa Indonesia sejak SMA tidak menggunakan EyD. Jawaban a 3. Cermatilah penggunaan kata dalam kalimat karya tulis berikut! Penulis tergelitik hatinya untuk melakukan penelitian iklim organisasi di sekolah tersebut Makna lugas yang sebenarnya untuk pengganti kelompok kata yang tercetak tebal tersebut adalah…. a. Terkesan b. Tertarik c. Terpanggil d. Terpaksa e. Tersentuh Jawaban b Kutipan puisi berikut untuk nomor 4 dan 5. Cermatilah kutipan puisi berikut dengan saksama! Sumber buku prediksi UN MENYESAL Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi Aku lalai di hari pagi Beta lengah di masa muda Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta Ali Hasjmi 4. Kata petang pada larik ketiga puisi tersebut mempunyai makna lambang…. a. Waktu sore hari b. Kehidupan manusia c. Suasana senja d. Masa tua e. Perasaan manusia Jawaban d 5. Maksud bait kedua puisi tersebut adalah…. a. Seseorang yang lengah di pagi hari sehingga hidupnya sangat menderita di usia muda. b. Seseorang yang menderita hidupnya karena tidak mempunyai ilmu dan harta. c. Seseorang yang miskin harta dan miskin ilmu pada masa muda karena ia lupa waktu. d. Seseorang yang telah menyia-nyiakan masa mudanya dalam menuntut ilmu sehingga hidup menderita di hari tua. e. Seseorang yang melalaikan waktu di masa muda karena dia tidak memiliki ilmu dan harta. Jawaban d 6. Demikian surat lamaran saya. Mohon maklum dan terima kasih Penutupan surat lamaran tersebut dapat diperbaiki menjadi…. a. Demikian surat lamaran saya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. b. Demikian lamaran saya. Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. c. Demikian lamaran ini saya buat dengan kesungguhan untuk dapat diterima. Terima kasih. d. Atas perhatian dan diterimanya lamaran ini saya ucapkan terima kasih. e. Demikian lamaran saya untuk mendapat perhatian dari Bapak/Ibu. Jawaban a 7. Cermati puisi berikut! Sumber buku prediksi UN Dalam Kereta Hujan menebal jendela Semarang, Solo makin dekat saja Menangkap senja Menguak purnama …. Menjengking kereta. Menjengking jiwa Sayatan terus ke dada Chairil Anwar Larik bermajas personifikasi yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah…. a. Cahaya menyayat mulut dan mata b. Engkau menahan rasa sakit c. Tak kuasa diri menahan tangis d. Sesak napas karena debu e. Menatap wajahmu yang cantik Jawaban a 8. Bacalah paragraf deskripsi berikut dengan saksama! Udara berkabut. Dingin menusuk kulit, sunyi dan sepi sekali. Pepohonan pun terlihat tidak bergerak. Terdengar sayup-sayup dari radio nyanyian Mozart Night mengalun lambat beriba-iba…. Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…. a. Pelan-pelan air mata meluncur membasahi pipinya. b. Udara membawa Kristal, menyebar di sepanjang halaman. c. Lantas ia menarik gorden, memandang keluar jendela. d. Salju menaburi jalanan asrama mahasiswa yang tegak di tengah kota. e. Ia tersenyum ketika mengingat saat-saat indah. Jawaban a 9. Judul Kerikil Tajam Dan Yang Terempas Dan Yang Putus Perbaikan penulisan judul yang tepat sesuai EYD adalah…. a. Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang Putus. b. Kerikil tajam dan yang terempas dan yang putus. c. Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus. d. Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang putus. e. Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang putus. Jawaban c 10. Cermati silogisme berikut! Premis umum Siswa yang baik selalu belajar dengan teratur. Premis khusus Sinta siswa yang baik. Simpulan …. Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme tersebut adalah…. a. Karena itu Sinta naik kelas karena belajar dengan teratur. b. Sinta adalah siswa yang selalu belajar. c. Jadi, Sinta selalu belajar dengan teratur. d. Berarti cara belajar Sinta sudah benar. e. Sinta siswa yang baik karena selalu belajar dengan teratur. Jawaban c 11. Kakek menggeleng-gelengkan kepala ketika mendengarkan nyanyian cucunya. Makna kata ulang dalam kalimat di atas adalah…. a. Melakukan pekerjaan bersama-sama. b. Melakukan pekerjaan berulang-ulang. c. Menyatakan senang. d. Menyatakan saling. e. Menyatakan keadaan. Jawaban b 12. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata berantonim adalah…. a. Ruangan itu sunyi sepi setelah para karyawannya dirumahkan. b. Pikirannya timbul tenggelam terbawa emosinya sendiri. c. Karena ketakutan mereka lari tunggang-langgang. d. Dari tadi mereka kelihatan mondar-mandir saja. e. Pasien itu disarankan minum obat pagi dan siang. Jawaban b 13. Kalimat yang benar dalam membuka acara adalah…. a. Bapak-bapak para pejabat, bapak kepala sekolah, serta para hadirin yang saya hormati, acara ini akan segera dimulai. b. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta hadirin-hadirat yang kami hormati, marilah acara ini segera dimulai. c. Hadirin dimohon segera menduduki tempat masing-masing, karena acara dalam rangka peresmian gedung ini akan segera dimulai. d. Marilah kita berdoa bersama-sama demi keselamatan dan kesehjahteraan bersama dalam rangka peresmian gedung ini. e. Yang terhormat Bapak pejabat Kanwil Depdikbud, Bapak pejabat Muspida, Bapak Lurah, Bapak Kepala Sekolah, serta hadirin yang kami hormati, untuk memulai acara ini marilah kita membaca doa. Jawaban c 14. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata tidak baku adalah…. a. Pemerintah Indonesia coba mengantisipasi kenaikan harga sembako. b. Indonesia termasuk negara yang kaya hasil tambang. c. Di musim penghujan banyak dijumpai jalan yang berlubang. d. Para siswa mengharapkan partisipasinya dalam meringankan beban masyarakat. e. Pertandingan itu dimenangkan oleh kesebelasan Arsenal. Jawaban a 15. Kalimat balasan lamaran kerja adalah…. a. Bersama ini kami memanggil Saudari dan diterima sebagai pegawai diperusahaan ini. b. Sesuai dengan surat lamaran Saudara dengan ini kami harapkan kehadiran Saudara untuk mengikuti tes wawancara. c. Karena surat lamaran saudara tidak memenuhi syarat, terpaksa Saudara saya tolak. d. Kami harap Saudarasegera datang menghadap kami untuk mengikuti tes wawancara. e. Mengingat pelamar yang datang ke perusahaan kami cukup banyak, dengan ini permohonan terpaksa saya tolak. Jawaban b 16. Gubernur Palembang menginstruksikan agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami palawija maupun sayur-sayuran. Kata yang dicetak miring dalam kalimat di atas mempunyai makna…. a. Kebun milik tuan tanah b. Lahan yang tidak ada pemiliknya c. Lahan yang kosong dan tidak dimanfaatkan d. Tanah pembangunan proyek yang terbengkalai. e. Tanah di sekitar bangunan fasilitas milik pemerintah Jawaban c 17. Buku peristiwa sastra melayu lama karya Drs. Soetarno ini pembahasannya sangat bagus karena dilengkapi dengan contoh-contoh analisis kesusastraan lama maupun kesusastraan lisan dan tertulis. Analisis yang cukup rinci akan menambah pengetahuan pembaca untuk memahami peristiwa sastra melayu lama. Kalimat simpulan yang tepat dalam resensi sesuai ilustrasi tersebut adalah…. a. Kita perlu membaca buku ini meskipun kita tidak suka dengan sastra melayu lama b. Buku ini layak dimiliki pembaca yang ingin belajar memahami sastra melayu lama c. Karena kita bukan ahli dalam bidang sastra melayu lama sebaiknya kita membaca buku ini d. Buku ini sangat bagus dan sudah dilengkapi dengan pembahasan e. Buku ini wajib kita beli karena isinya sangat bermanfaat Jawaban b 18. Deret kata berikut yang tidak bersinonim adalah…. a. Pergi – datang b. Fatwa – nasihat c. Dengki – iri d. Sudah – telah e. Sebab – akibat Jawaban e Kutipan gurindam 12 pasal 5 berikut ini untuk nomor 19 dan 20. Cermatilah kutipan gurindam berikut dengan saksama! Sumber buku kesusastraan lama Indonesia, 1984 Jika hendak mengenal orang berbangsa, Lihat kepada budi dan bahasa. Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, Sangat memeliharakan yang sia-sia. Jika hendak mengenal orang mulia, Lihatlah kepada kelakuan dia. Jika hendak mengenal orang yang berilmu, Bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jik hendak mengenal orang yang berakal, Di dalam dunia mengambil bekal. Jika hendak mengenal orang baik perangai, Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai. Karya Raja Ali Haji 19. Nilai sosial yang terdapat pada gurindam 12 pasal 5 tersebut adalah…. a. Seseorang bisa dikatakan mulia dapat dilihat dari sifatnya b. Seseorang bisa dikatakan baik atau tidak dilihat dari wataknya saat bergaul di masyarakat c. Seseorang bisa dikatakan mulia atau tidak, bisa dilihat dari perilaku dan sifatnya saat bergaul di masyarakat d. Tingkah laku seseorang dapat mencerminkan orang tersebut mulia atau tidak e. Tutur bicara seseorang dapat mencerminkan baik atau tidaknya Jawaban c 20. Nilai agama yang terdapat pada gurindam 12 pasal 5 tersebut adalah…. a. Selalu rajin beribadah b. Selalu berbuat baik pada setiap orang c. Mengerjakan perintah- Nya dan menjauhi larangan-Nya d. Menolong setiap orang e. Mempersiapkan bekal waktu hidup di dunia Jawaban e 21. Cermati data buku berikut! Sumber buku prediksi UN Ulasan buku karya sastragraha ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan waktu yang disediakan kepada penulisnya. Buku ini merupakan catatan kesan-kesan pertama seorang pembaca. Kalimat resensi yang menyatakan kelemahan buku adalah…. a. Penulis buku tidak teliti dan tidak mendalam mengulas masalah. b. Membaca, menikmati, dan menghayati cerpen Satyagraha tidak sulit. c. Buku tersebut disusun karena desakan penerbit. d. Pengarang dengan leluasa mengungkapkan kesan pertamanya. e. Pengarang menceritakan secara mendetail karya cerpennya. Jawaban a 22. Fakta yang dapat dimasukkan ke dalam kalimat laporan adalah…. a. Menurut perkiraan para ahli ada sekitar 1500 jenis ular. b. Mudah-mudahan para pesrta dapat memahami. c. Pembahasan rinci mengenai masalah tersebut akan dilanjutkan pada pertemuan yang akan datang. d. Benarkah binatang buas perlu dibantai? e. Binatang melata pada umumnya dapat berfungsi ikut menyeimbangkan alam. Jawaban e Puisi berikut untuk mengerjakan nomor 23 dan 24. Bacalah dengan cermat! sumber buku prediksi UN Cermin Cermin tak pernah berteriak, ia pun tak pernah Meraung, tersedan, atau terisak Meski apa pun terjadi terbalik di dalamnya, Barang kali ia hanya bisa bertanya Mengapa kau seperti kehabisan suara? Sapardi Djoko Damono, Sihir Hujan, 1984 23. Makna kata cermin yang bercetak miring pada baris pertama puisi tersebut adalah…. a. Pengakuan dosa b. Kenyataan di dunia c. Ketidakberdayaan seseorang d. Mengintropeksi diri e. Cermin untuk berkaca Jawaban c 24. Maksud isi puisi tersebut adalah…. a. Perjalanan seseorang di dunia yang terbalik b. Dalam hati manusia ada sifat baik dan buruk c. Setiap orang harus menginstropeksi diri d. Setiap manusia harus mempunyai suara hati nurani e. Kehidupan ini bisa terlihat dalam cermin dihadapan kita Jawaban c 25. Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng bekas dan di selokan Harus dibersihkan. Air tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut. Kalimat diatas termasuk jenis karangan…. a. Persuasi b. Narasi c. Argumentasi d. Eksposisi e. Deskripsi Jawaban a 26. Kalimat yang digunakan di dalam makalah diskusi adalah…. a. Penjelasan ini disampaikan berdasarkan fakta yang tidak diragukan lagi kebenarannya. b. Kami berharap semoga saran yang kami sampaikan bermanfaat untuk pemakalah. c. Kita harus memaklumi bahwa masalah yang sedang dibahas adalah masalah bersama, hendaknya jangan menyimpang. d. Silakan anda baca sumber lain yang berkaitan dengan makalah ini. e. Kesimpulan yang anda kemukakan sudah bagus, namun akan lebih bagus apabila dilengkapi dengan fakta. Jawaban a Teks untuk menjawab soal nomor 27 30 Bacalah teks berikut dengan seksama! Semburan Baru Muncul di Mindi Semburan lumpur,air,dan gas baru keluar dari halaman belakang rumah salah seorang penduduk, warga Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Semburan itu merupakan semburan ke-59 yang muncul di sekitar pusat semburan utama. Menurut seorang ahli dari Leader Team Fergaco, perusahaan yang mengawasi gas-gas berbahaya di sekitar pusat semburan, semburan itu sama dengan 58 semburan liar sebelumnya. Semburan liar itu juga tidak berbahaya dan tidak akan membesar. Kalau dibiarkan semburan itu akan mengecil sendiri. Untuk menutup semburan, hari ini akan dimasukan 100 kilogram semen ke dalam lubang asal semburan. 27. Ide pokok paragraf kedua teks tersebut yang tepat adalah …. a. Pengawasan gas oleh tim ahli. b. Pendapat tentang semburan liar. c. Munculnya semburan liar. d. Mengecilnya semburan liar e. Penutupan lubang semburan Jawaban b 28. Fakta dalam teks tersebut yang tepat adalah…. a. Semburan lumpur baru merupakan semburan ke-59. b. Semburan liar itu tidak berbahaya seperti semburan liar lainnya. c. Semburan liar itu sama dengan semburan sebelumnya. d. Semburan liar itu akan mengecil dengan sendirinya. e. Untuk menutup semua semburan liar itu, diperlukan 100 kilogram semen. Jawaban a 29. Opini dalam teks tersebut adalah…. a. Semburan liar itu terjadi dihalaman rumah seorang warga. b. Semburan liar itu tidak berbahaya dan akan mengecil dengan sendirinya. c. Semburan itu merupakan semburan yang ke-59. d. Rumah warga yang terkena semburan terletak di Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaeten Sidoarjo. e. Hari ini ke dalam lubang asal semburan dimasukkan 100 kilogram semen. Jawaban b 30. Simpulan yang tepat untuk paragraf kedua adalah…. a. Semburan lumpur, air, dan gas baru keluar di Desa Mindi berbahaya. b. Semburan yang baru keluar di Desa Mindi merupakan semburan liar ke-59. c. Warga Desa Mindi menemukan semburan lumpur liar di belakang rumah seorang warga. d. Semburan liar yang ke-59 tersebut tidak berbahaya dan akan mengecil sendiri. e. Untuk menutup semburan liar yang baru di Desa Mindi diperlukan 100 kilogram semen. Jawaban d
Kali ini admin menulis Makna Kata Cermin Pada Baris Pertama Puisi Tersebut Adalah. Sebelas Kisah Dari Tenggara By Forum Lenteng Issuu Kesusasteraan Melayu Dalam Bahasa Melayu Hadiah Buuk Ulasan Cerpen Dan Puisi 29 Sept 2013 Buuk Puisi Melayu Tradisional Docx Document Untitled Puisi Yang Memiliki Tatan 090420 Bindonesia Ipa Ipsp12a Untitled Pdf Akal Budi Dan Cerminan Jati Diri Melayu Dalam Pantun 62830826 Definisi Pantun Untitled Bahasa Dan Susastra Dalam Guntingan makna kata cermin pada baris pertama puisi tersebut adalah Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Beberapa ahli modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi, curahan hati, dari seorang penyair yang mengajak orang lain ke dunianya’. Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya. Itulah informasi tentang makna kata cermin pada baris pertama puisi tersebut adalah yang dapat admin kumpulkan. Admin blog KT Puisi 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait makna kata cermin pada baris pertama puisi tersebut adalah dibawah ini. Mindmap Puisi By Jolene Budiono On Prezi Next Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji Plagiat Merupakan Tindakan Pusat Manuskrip Melayu Sejarah Dan Peranan Dalam Pengurusan Penghayatan Puisi Tradisional Komsas Dalam Pdp Bahasa Melayu Sekolah Untitled Bali Post Kamis 14 Mei 2009 By E Paper Kmb Issuu Syair Esei Stilistik Grade A Skbl3133 Stilistik Studocu Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji Plagiat Merupakan Tindakan Keindahan Bentuk Dan Maksud Pantun Itulah yang admin bisa dapat mengenai makna kata cermin pada baris pertama puisi tersebut adalah. Terima kasih telah berkunjung ke blog KT Puisi 2019.
Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena itu, makna puisi akan berbeda-beda manakala penafsirannya tidak sama. Bahkan, bukan tidak mungkin akan bertolak belakang. Dalam penafsiran, pasti akan ada unsur subjektivitas. Kedewasaan, kemantapan pengalaman, dan pengetahuan penafsir akan menentukan mutu rumusan makna puisi. Dengan demikian, hanya penyairnya yang tahu makna persis puisi tersebut. Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi adalah pemahaman terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi meliputi tema, diksi, bait/larik, rima, makna, amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut digubah, sosial, politik, adat, dan sebagainya. Unsur Dasar dalam Menganalisis Puisi Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur intrinsik tertentu, puisi dapat dibagi dalam beberapa lapis yang meliputi hal-hal berikut. 1. Sense Terdapatnya sense atau makna dalam suatu puisi, pada dasarnya akan berhubungan dengan gambaran dunia atau makna puisi secara umum yang ingin diungkapkan penyairnya. Dalam analisis puisi, keberadaan makna tersebut akan membuahkan pertanyaan, "Apa yang ingin dikemukakan penyair lewat puisi yang diciptakan ini?" 2. Subject matter Subject matter adalah pokok pikiran yang dikemukakan penyair lewat puisi yang diciptakannya. Jika sense berhubungan dengan gambaran makna dalam puisi secara umum, subject matter berhubungan dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu yang secara khusus membangun sesuatu yang diungkapkan penyair. Oleh sebab itu, dalam analisis lapis makna puisi, pembaca akan menampilkan pertanyaan, Pokok-pokok pikiran apa yang diungkapkan, sejalan dengan sesuatu yang secara umum dikemukakan penyairnya? 3. Feeling Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Hal itu mungkin saja terkandung dalam lapis makna puisi sejalan dengan terdapatnya pokok pikiran dalam puisi. 4. Tone Tone adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan pokok pikiran yang ditampilkannya. Hal yang demikian mungkin saja terjadi, contohnya sewaktu Anda berbicara masalah cinta maupun tentang cinta itu sendiri kepada kekasih Anda, akan berbeda dengan sewaktu Anda berbicara kepada teman. Dalam rangka menganalisis feeling dan tone pada suatu puisi, pembaca akan berhubungan dengan upaya pencarian jawaban atas pertanyaan. Bagaimanakah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya? Serta bagaimanakah sikap penyair terhadap pembaca? Jawaban yang diperoleh mungkin akan berupa sikap keterharuan, kesedihan, keriangan, semangat, masa bodoh, menggurui, atau berbagai macam sikap lainnya sejalan dengan keanekaragaman sikap manusia dalam menyikapi kenyataan yang dihadapinya. 5. Totalitas Totalitas makna adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam suatu puisi. Penentuan totalitas makna puisi didasarkan atas pokok-pokok pikiran yang ditampilkan penyair, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca. Hasil rangkuman dari keseluruhannya itu akan membuahkan totalitas makna dalam suatu puisi. Hal ini berbeda dengan sense yang hanya memberikan gambaran secara umum saja kepada pembaca. 6. Tema Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari keseluruhan makna puisi. Tema berbeda dengan pandangan moral meskipun tema itu dapat berupa sesuatu yang memiliki nilai rohaniah. Hal itu disebut tidak sama dengan pandangan moral maupun amanat. Ini karena tema hanya dapat diambil dengan jalan menyimpulkan dasar yang terdapat di dalam totalitas makna puisi. Adapun pandangan moral atau message dapat saja berada di dalam butir-butir pokok pikiran yang ditampilkannya. Dengan kata lain, bidang cakupan tema lebih luas daripada pandangan moral maupun message. Tahap Kegiatan dalam Analisis Makna Puisi Tahap kegiatan dalam menganalisis makna puisi pada dasarnya merupakan tahap lanjutan dari kegiatan menganalisis bangun struktur puisi. Meskipun demikian, kegiatan analisis makna puisi dapat juga dilaksanakan secara terpisah dan hanya pada pengidentifikasian serta pembagiannya lebih mudah. Tahap kegiatan yang harus ditempuh pembaca saat menganalisis lapis makna puisi dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Bacalah puisi yang telah dipilih secara berulang-ulang. 2. Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi. 3. Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair secara umum. 4. Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol maupun utterance. 5. Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi objek analisis. 6. Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris puisi. 7. Berusaha memahami hubungan makna antara baris puisi yang satu dengan baris puisi lainnya. 8. Berusaha memahami satuan-satuan pokok pikiran, baik yang terkandung dalam sekelompok baris maupun satuan pokok pikiran yang terdapat dalam bait. Perlu diperhatikan dengan baik bahwa pokok pikiran atau subject matter, meskipun umumnya tertuang dalam bait, sering kali juga tertuang dalam sekelompok baris. Hal ini terjadi jika penyair tidak memberikan penanda bait sebagai penanda satuan pikiran yang ditampilkannya. 9. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. 10. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pembaca sewaktu menampilkan pokok-pokok pikirannya. Merangkum hasil pemahaman pokok pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca dalam satu paragraf atau lebih sesuai dengan jumlah pokok pikiran yang ada dengan menggunakan bahasa pembaca sendiri. Pada tahap ini, pembaca pada dasarnya telah sampai pada tahap menganalisis totalitas makna puisi. Tahapan kerja tersebut tentu saja masih bersifat lentur, dalam arti masih bisa ditambah atau dikurangi. Selain itu, tahapan kerja bukanlah berlangsung secara benar-benar terpisah karena dalam pelaksanaannya, batas antara tahap yang satu dengan yang lain sering kali kabur. Akan tetapi, sebagai pedoman, tahap kerja analisis lapis makna puisi tersebut sangat baik untuk dilaksanakan. Contoh Analisis Makna Puisi Sejalan dengan beberapa tahapan kerja analisis lapis makna puisi tersebut serta adanya berbagai macam unsur dalam lapis makna itu sendiri, pada bagian ini akan dipaparkan model analisis lapis makna puisi. Berikut ini puisi "Salju" karya Wing Kardjo yang akan dianalisis. Ke manakah pergi mencari matahari ketika salju turun pohon kehilangan daun Ke manakah jalan mencari lindungan ketika tubuh kuyup dan pintu tertutup Ke manakah lari Mencari api Ketika bara hati Padam tak berarti Ke manakah pergi Selain mencuci diri Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menganalisis isi puisi tersebut. 1. Mendapatkan gambaran Makna Anda tentunya telah membaca puisi tersebut secara berulang-ulang untuk mencoba memahami judul "Salju" serta berusaha mendapatkan gambaran maknanya secara keseluruhan untuk menangkap makna. Untuk memahami kata "salju" sebagai judul puisi tersebut, kita harus berusaha mendapatkan gambaran tentang ciri-ciri dan berbagai macam kemungkinan makna yang dikandungnya. 2. Gambaran makna yang diperoleh Dari proyeksi berbagai macam kemungkinan makna kata "salju" misalnya, kita temukan gambaran makna berikut. Suatu musim atau keadaan ketika salah satu bagian bumi ini hanya ditebari oleh serpih es yang dingin; Sebagai akibat dari keadaan tersebut, bagian bumi yang terkena musun salju itu seolah-olah mati, tumbuh-tumbuhan gundul, aktivitas kerja di luar terhenti, orang jarang keluar rumah, dan bagian bumi itu sendiri seakan-akan tidak punya arti, bahkan menjadi suatu kenyataan atau bagian yang tidak disenangi. Dari proyeksi makna tersebut, sekarang dapat ditentukan bahwa kata atau judul "salju"mengandung makna sesuatu yang tidak berarti. 3. Menganalisis unsur sense makna Dalam hal sense, secara sederhana dapat ditetapkan bahwa lewat puisi "Salju" itu penyair menggambarkan seseorang yang sedang kebingungan. Ia tidak tahu ke mana harus pergi. Saat itu, sesuatu yang tidak berarti sedang menimpa dirinya. la tidak tahu jalan untuk mencari perlindungan ketika tubuhnya basah kuyup. Dia ingin berusaha mencari api untuk menghidupkan bara hatinya yang mati, tetapi tidak tahu ke mana harus lari. Akhirnya sampailah dia pada satu keputusan "mencuci diri". 4. Kategori kata Untuk membuktikan kebenaran gambaran makna judul maupun gambaran makna secara umum tersebut, kita sekarang perlu menelaah lebih mendalam. Jalan pertama yang kita tempuh adalah mengategorikan kata-kata yang termasuk kategori lambang dan kata-kata yang termasuk kategori simbol. Dalam hal ini ditetapkan bahwa kata-kata dalam puisi tersebut yang termasuk lambang adalah kata-kata "ke manakah", "pergi", "mencari", dan "ketika". Adapun kata-kata yang bersifat simbolik adalah "matahari", "salju turun", "pohon", dan "kehilangan daun". 5. Memahami makna simbolik Tugas Anda sekarang adalah berusaha memahami makna kata yang bersifat simbolik tersebut. Pertama, kata “matahari". Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa kata "matahari" berhubungan dengan makna "kehidupan", kata "salju" berhubungan dengan makna "sesuatu yang tidak berarti". Masalahnya sekarang, apakah yang dimaksud dengan "pohon" dan "kehilangan daun"? Siapa pun akan memaklumi bahwa daun adalah ciptaan Tuhan. Dengan kata lain, daun adalah makhluk ciptaan Khalik. Pertanyaannya sekarang Makhluk apakah yang mampu menyadari ketidakberartian hidupnya? Makhluk apakah yang dengan sadar berusaha mencari kehidupan? Jawabnya tentu, manusia. Pohon yang kehilangan daun, tentu hidupnya tidak berarti. Selain itu, jika pohon itu merupakan simbol dari manusia, berarti manusia yang kehilangan daun itu hidupnya tiada berarti. Setelah memahami makna kata-kata simbolik pada bait pertama, tugas kita sekarang adalah berusaha memahami makna kata simbolik pada bait berikutnya. Sering kali pemahaman makna kata-kata simbolik menjadi semacam kunci untuk memahami makna kata-kata simbolik berikutnya. Dengan berangkat dari anggapan demikian, dapatkah Anda memahami makna kata "tubuh", "basah kuyup", "pintu tertutup", dan kata "api"? 6. Membahas makna setiap larik Setelah Anda mencoba sendiri berusaha memahami kata-kata simbolik tersebut, baik sendirian atau lewat diskusi, silakan Anda coba membahas makna setiap lariknya. Larik pertama yang berbunyi "ke manakah pergi" mudah untuk dimengerti. Larik kedua yang berbunyi ketika "salju turun"-lah yang perlu diperhatikan baik-baik. Jika dihubungkan dengan proyeksi makna kata "salju" turun tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa baris “ketika salju turun" mengandung makna ketika hidupku sepi tidak berarti. Adapun larik keempat yang berbunyi “pohon kehilangan daun" dapat diartikan sebagai ketika diriku hampa tidak bermakna. Dari telaah tersebut, sekarang dapat kita parafrasekan bait puisi tersebut dengan redaksi sebagai berikut ke manakah pergi mencari kehidupan ketika hidupku sepi tak berarti ketika diriku hampa tidak bermakna Dengan cara yang sama, bait-bait berikutnya dapat juga diredaksikan sebagai berikut ke manakah harus berjalan mencari perlindungan ketika diriku menderita dan tak se orang pun mau menerima ke manakah harus berlari mencari petunjuk dan kekuatan kehidupan ketika semangat hidupku menjadi padam tidak berarti tidak ada jalan lain selain bersujud di hadapan Tuhan untuk menemukan kesucian 7. Memahami hubungan antarbaris Dari telaah tersebut, semakin jelas bagaimana hubungan antara baris yang satu dengan baris lainnya. Sebagai penutur atau pemakai bahasa Indonesia, Anda tentunya tidak akan mengalami kesulitan seandainya diminta untuk mempertalikan baris-baris di atas ke dalam satuan-satuan kalimat. 8. Simpulan pokok pikiran makna puisi Sudahkah Anda mencoba menyusun paragraf berdasarkan satuan-satuan bait tersebut? Jika sudah, tugas Anda sekarang adalah melihat satuan-satuan pokok pikiran dalam paragraf-paragraf yang telah Anda buat sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam puisi tersebut terdapat empat pokok pikiran yang saling berkaitan. Keempat pokok pikiran itu adalah sebagai berikut. 1 Ke mana aku harus pergi di saat hidupku hampa tidak berarti? 2 Kepada siapa aku meminta perlindungan di saat diriku menderita dan tidak seorang pun mau menerima diri saya? 3 Ke mana harus pergi mencari petunjuk dan semangat kehidupan saat semangat hidupku padam tidak berarti? 4 Dalam situasi demikian, tidak ada jalan lain selain bersujud di hadapan Tuhan untuk menyucikan diri. 9. Memahami sikap penyair terhadap puisi Sekarang, bagaimana halnya dengan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran puisi tersebut? Ada bermacam-macam sikap seseorang sewaktu menghadapi situasi demikian. Mungkin mereka akan termenung sendirian, bertindak masa bodoh, menyalahkan orang lain, dan berbagai kemungkinan sikap lainnya. Akan tetapi, lain halnya dengan sikap penyair. Ia mengungkapkan bahwa dalam situasi demikiaan tidak ada jalan lain kecuali mencuci diri. Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam menampilkan pokok-pokok pikirannya, penyair memiliki satu sikap, yakni berserah diri kepada Tuhan. 10. Sikap penyair terhadap pembaca puisi Sikap penyair terhadap pembaca akan menunjukkan adanya sikap yang bermacam-macam. Dalam hal ini mungkin sikap masa bodoh, mengajak, menggurui, keramahtamahan, kebencian, persahabatan, dan lain-lainnya. Adanya sikap-sikap tertentu dalam suatu puisi umumnya ditandai oleh bentuk-bentuk pernyataan tertentu. Dalam hal ini, jangan tutup mata Anda. Seandainya tanda-tanda tertentu yang dapat menyiratkan sikap penyair terhadap pembaca tidak ada, dapat dipastikam bahwa penyair menyikapi pembaca dengan sikap masa bodoh. 11. Rangkuman penafsiran puisi Tugas Anda sekarang adalah merangkum keseluruhan hasil penafsiran tersebut, baik penafsiran terhadap satuan-satuan pokok pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran, maupun sikap penyair terhadap pembaca sewaktu menampilkan pokok-pokok pikiran tertentu ke dalam satu kesatuan yang utuh. Dengan cara demikian, pada dasarnya Anda sedang berupaya menemukan totalitas makna puisi yang Anda baca. Cobalah kerjakan sendiri upaya pencarian totalitas makna tersebut dengan jalan merangkum satuan-satuan paragraf yang telah Anda susun serta Anda telah memasukkan unsur feeling dan tone ke dalamnya. 12. Menentukan tema puisi Pembahasan tema pada dasarnya merupakan pembahasan yang cukup rumit karena dalam hal ini penganalisis harus mampu berpikir secara mendasar. Hal itu dapat saja dimaklumi karena tema berhubungan dengan lapis dunia yang metafisis gaib. Untuk mencapainya, pembaca harus membaca hasil rangkuman totalitas makna yang telah dibuat secara berulang-ulang untuk membuat satu simpulan yang menjadi inti keseluruhan totalitas maknanya. Dari keseluruhan totalitas makna yang terdapat dalam puisi berjudul "Salju", misalnya, dapat dikatakan bahwa tema dalam puisi tersebut adalah hanya dengan menyucikan diri manusia dapat menikmati kehidupan yang berarti.
makna kata cermin pada baris pertama puisi tersebut adalah